Secarasingkat, beliau sudah kuat untuk menerima thoriqoh namun masih belum cukup siap sehingga harus melakukan 3 amalan, yaitu: Istiqomah mengukuhkan syariat Beramar Ma'ruf nahi mungkar Menetapi azimah atau kesungguhan dan menjalankan agama secara menyeluruh Beliaupun mendapatkan ijazah membai'at dan menjadi mursyid. Di antara guru-guru nya itu adalah: 1) Thariqah an-Naqsyabandiyah al-Khalidiyah. muslimin-muslimat baik yang masih hidup maupun yang mati." Gaya Hidup Sehat Masyarakat Thoriqoh Melawan Pandemi Covid-19. Tokoh 2 years ago. Habib Ahmad bin Ismail bin Yahya, Siapakah Beliau? WAYANG KHASANAH TQN MURSYID KE 39. Hiruk pikuk masa kampanye pemilihan Presiden Republik Indonesia (RI) tahun 2014 ini telah banyak menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat terkait siapa yang akan dipilih menjadi Presiden untuk memimpin Indonesia periode lima tahun ke depan. Dasar Ajaran Cinta Negara Bagi Ikhwan Thoriqoh Qodiriyyah Kemursyidanitu adalah misi hidup, dan hanya boleh dipegang oleh mereka yang telah mencapai ma'rifat dan misi hidupnya adalah mursyid. Tidak semua orang yang telah ma'rifat boleh serta merta menjadi mursyid. Wali Quthb (pemimpin para wali di suatu zaman) seperti Ibn 'Arabi pun tidak menjadi mursyid thariqah. . Mengenang KH. Ahmad Asrori Ustman Al-Ishaqy Sang Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa NaqsabandiyyahPublished on August 30, 2009 in Artikel Ahmad Asrori Al-Ishaqi merupakan putera dari Kyai Utsman Al-Ishaqi. Beliau mengasuh Pondok Pesantren Al-Fithrah Kedinding Surabaya. Kelurahan Kedinding Lor terletak di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Di atas tanah kurang lebih 3 hektar berdiri Pondok Pesantren Al-Fithrah yang diasuh Kiai Ahmad Asrori, putra Kiai Utsman Al-Ishaqy. Nama Al-Ishaqy dinisbatkan kepada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan dirunut, Kiai Ahmad Asrori memiliki darah keturunan hingga Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang ke 38, yakni Ahmad Asrori putra Kiai Utsman Al Ishaqi. Namanya dinisbatkan pada Maulana Ishaq ayah Sunan Giri. Karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Kiai Utsman berputra 13 silsilahnya Ahmad Asrori Al Ishaqi – Muhammad Utsman – Surati – Abdullah – Mbah Deso – Mbah Jarangan – Ki Ageng Mas – Ki Panembahan Bagus – Ki Ageng Pangeran Sedeng Rana – Panembahan Agung Sido Mergi – Pangeran Kawis Guo – Fadlullah Sido Sunan Prapen – Ali Sumodiro – Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri – Maulana Ishaq – Ibrahim Al Akbar – Ali Nurul Alam – Barokat Zainul Alam – Jamaluddin Al Akbar Al Husain – Ahmad Syah Jalalul Amri – Abdullah Khan – Abdul Malik – Alawi – Muhammad Shohib Mirbath – Ali Kholi’ Qasam – Alawi – Muhammad – Alawi – Ubaidillah – Ahmad Al Muhajir – Isa An Naqib Ar Rumi – Muhammad An Naqib – Ali Al Uraidli – Ja’far As Shodiq – Muhammad Al Baqir – Ali Zainal Abidin – Hussain Bin Ali – Ali Bin Abi Thalib / Fathimah Binti Rasulullah hidup, Kiai Utsman adalah mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Dalam dunia Islam, tarekat Naqsyabandiyah dikenal sebagai tarekat yang penting dan memiliki penyebaran paling luas; cabang-cabangnya bisa ditemukan di banyak negeri antara Yugoslavia dan Mesir di belahan barat serta Indonesia dan Cina di belahan timur. Sepeninggal Kiai Utsman tahun 1984, atas penunjukan langsung Kiai Utsman, Kiai Ahmad Asrori meneruskan kedudukan mursyid ayahnya. Ketokohan Kiai Asrori berawal dari almarhum KH. Utsman adalah salah satu murid kesayangan KH. Romli Tamim ayah KH. Musta’in Rejoso, Jombang, Jawa Timur. Beliau dibaiat sebagai mursyid bersama Kiyai Makki Karangkates Kediri dan Kiai Bahri asal Mojokerto. Kemudian sepeninggal Kiai Musta’in sekitar tahun 1977, beliau mengadakan kegiatan sendiri di kediamannya Sawah Pulo jadilah Sawah Pulo sebagai sentra aktifitas thariqah di kota metropolis di samping Rejoso sendiri dan Cukir Jombang. Sepeninggal Kiai Utsman, tongkat estafet kemursyidan kemudian diberikan kepada putranya, Kiai Minan, sebelum akhirnya ke Kiai Asrori konon pengalihan tugas ini berdasarkan wasiat Kiai Utsman menjelang wafatnya. Di tangan Kiai Asrori inilah jama’ah yang hadir semakin membludak. Uniknya, sebelum memegang amanah itu, Kiai Asrori memilih membuka lahan baru, yakni di kawasan Kedinding Lor yang masih berupa tambak pada waktu dimulai dengan membangun masjid, secara perlahan dari uang yang berhasil dikumpulkan, sedikit demi sedikit tanah milik warga di sekitarnya ia beli, sehingga kini luasnya mencapai 2,5 hektar lebih. Dikisahkan, ada seorang tamu asal Jakarta yang cukup ternama dan kaya raya bersedia membantu pembangunan masjid dan pembebasan lahan sekaligus, tapi Kiai Asrori mencegahnya. “Terima kasih, kasihan orang lain yang mau ikutan menyumbang, pahala itu jangan diambil sendiri, lebih baik dibagi-bagi”, di atas lahan seluas 2,5 hektar itu Kiai Asrori mendirikan Pondok Pesantren Al Fithrah dengan ratusan santri putra putri dari berbagai pelosok tanah air. Untuk menampungnya, pihak pesantren mendirikan beberapa bangunan lantai dua untuk asrama putra, ruang belajar mengajar, penginapan tamu, rumah induk dan asrama putri dalam proses pembangunan serta bangunan masjid yang cukup Kiai Asrori, keberhasilannya boleh jadi karena kepribadiannya yang moderat namun ramah, di samping kapasitas keilmuan tentunya. Murid-muridnya yang telah menyatakan baiat ke Kiai Asrori tidak lagi terbatas kepada masyarakat awam yang telah berusia lanjut saja, akan tetapi telah menembus ke kalangan remaja, eksekutif, birokrat hingga para selebritis ternama. Jama’ahnya tidak lagi terbatas kepada para pecinta thariqah sejak awal, melainkan telah melebar ke komunitas yang pada mulanya justru asing dengan tak banyak diliput media massa, namanya tak asing lagi bagi masyarakat thariqah. Namun demikian, sekalipun namanya selalu dielu-elukan banyak orang, dakwahnya sangat menyejukkan hati dan selalu dinanti, Kiai Asrori tetap bersahaja dan ramah, termasuk saat menerima tamu. Beliau adalah sosok yang tidak banyak menuntut pelayanan layaknya orang besar, bahkan terkadang ia sendiri yang menyajikan suguhan untuk tanda menjadi panutan sudah nampak sejak masa mudanya. Masa mudanya dihabiskan untuk menuntut ilmu ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kala itu Kiai Asrori muda yang badannya kurus karena banyak tirakat dan berambut panjang memiliki geng bernama “orong-orong”, bermakna binatang yang keluarnya malam hari. Jama’ahnya rata-rata anak jalanan alias berandalan yang kemudian diajak mendekatkan diri kepada Allah lewat ibadah pada malam hari. Meski masih muda, Kiai Asrori adalah tokoh yang kharismatik dan disegani berbagai pihak, termasuk para pejabat dari kalangan sipil maupun sebagai mursyid dalam usia yang masih muda ternyata bukan perkara mudah. Banyak pengikut Kiai Utsman yang menolak mengakui Kiai Asrori sebagai pengganti yang sah. Sebuah riwayat menceritakan bahwa para penolak itu, pada tanggal 16 Maret 1988 berangkat meninggalkan Surabaya menuju Kebumen untuk melakukan baiat kepada Kiai Sonhaji. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana sikap Kiai Asrori terhadap aksi tersebut namun sejarah mencatat bahwa Kiai Arori tak surut. Ia mendirikan pesantren Al-Fithrah di Kedinding Lor, sebuah pesantren dengan sistem klasikal, yang kurikulum pendidikannya menggabungkan pengetahuan umum dan pengajian kitab kuning. Ia juga menggagas Al-Khidmah, sebuah jamaah yang sebagian anggotanya adalah pengamal tarekat Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Jamaah ini menarik karena sifatnya yang inklusif, ia tidak memihak salah satu organisasi sosial dihadiri tokoh-tokoh ormas politik dan pejabat negara, majelis-majelis yang diselenggarakan Al-Khidmah berlangsung dalam suasana murni keagamaan tanpa muatan-muatan politis yang membebani. Kiai Asrori seolah menyediakan Al-Khidmah sebagai ruang yang terbuka bagi siapa saja yang ingin menempuh perjalanan mendekat kepada Tuhan tanpa membedakan baju dan kulit luarnya. Pelan tapi pasti organisasi ini mendapatkan banyak pengikut. Saat ini diperkirakan jumlah mereka jutaan orang, tersebar luas di banyak provinsi di Indonesia, hingga Singapura dan Filipina. Dengan kesabaran dan perjuangannya yang luar biasa, Kiai Asrori terbukti mampu meneruskan kemursyidan yang ia dapat dari ayahnya. Bahkan lebih dari itu, ia berhasil mengembangkan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah ke suatu posisi yang mungkin tak pernah ia Asrori adalah pribadi yang istimewa. Pengetahuan agamanya dalam dan kharisma memancar dari sosoknya yang sederhana. Tutur katanya lembut namun seperti menerobos relung-relung di kedalaman hati pendengarnya. Menurut keluarga dekatnya, sewaktu muda Kiai Asrori telah menunjukkan tak teratur. Ia belajar di Rejoso satu tahun, di Pare satu tahun, dan di Bendo satu tahun. Di Rejoso ia malah tidak aktif mengikuti kegiatan ngaji. Ketika hal itu dilaporkan kepada pimpinan pondok, Kiai Mustain Romli, ia seperti memaklumi, “biarkan saja, anak macan akhirnya jadi macan juga.” Meskipun belajarnya tidak tertib, yang sangat mengherankan, Kiai Asrori mampu membaca dan mengajarkan kitab Ihya’ Ulum al-Din karya Al-Ghazali dengan baik. Di kalangan pesantren, kepandaian luar biasa yang diperoleh seseorang tanpa melalui proses belajar yang wajar semacam itu sering disebut ilmu ladunni ilmu yang diperoleh langsung dari Allah SWT. Adakah Kiai Asrori mendapatkan ilmu laduni sepenuhnya adalah rahasia Tuhan, wallahu a’lam. Ayahnya sendiri juga kagum atas kepintaran anaknya. Suatu ketika Kiai Utsman pernah berkata “seandainya saya bukan ayahnya, saya mau kok ngaji kepadanya.” Barangkali itulah yang mendasari Kiai Utsman untuk menunjuk Kiai Asrori bukan kepada anak-anaknya yang lain yang lebih tua sebagai penerus kemursyidan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah padahal saat itu Kiai Asrori masih relatif muda, 30 meninggal dunia pada hari ini 26 Sya’ban 1430 H./18 Agustus 2009 pukul 0220 WIB, KH. ASRORI BIN UTSMAN AL-ISHAQI, Kedinding SurabayaBeliau adalah mursyid Thoriqoh Qodiriyah & Naqsabandiyyah saat ini, semoga Allah senantiasa mengampuni semua dosanya KH. M. Baidowi Muslich dalam Pertemuan Mursyid Khalifah, Badal, dan Muqoddam di PP Miftahul Huda, Gading, Malang Dok. PPMHAda yang mengatakan thoriqoh hanyalah forum dzikir yang dilembagakan, bid'ah dan tidak ada dasarnya. Padahal, thoriqoh sebenarnya merupakan perilaku kehidupan Rasulullah Saw sendiri yang penuh keruhanian; yaitu ibadah, perbaikan akhlak, zuhud, hidup sederhana, bekerja keras, dan sosial. Namun hati-hati, tidak semua thoriqoh benar. Hanya thoriqoh yang mu'tabaroh bersumber dari nabi muhammad Saw yang dapat Juga Silsilah Ijazah Mursyid Thoriqoh Kyai Muhammad YahyaSeorang pemikir Islam modern, Fazluh Rahman, mengomentari thoriqoh qodiriyah; bahwa thoriqoh yang didirikan oleh syaikh Abdul Qodir Jaelani itu mempunyai asas-asas bercita-cita tinggi, melaksanakan cita-cita, membesarkan nikmat, memelihara kehormatan dan memperbaiki khidmat kepada Allah Swt. Sedangkan Naqsabandiyah yang didirikan oleh Muhammad bin Bahaudin al Uwasi al Bukhori itu mempuyai dasar-dasar yang kuat dan berpegang kepada ahlussunnah, hidup sederhana, mengerjakan agama dengan sungguh-sungguh mengikuti akhlak Rasulullah Saw meninggalkan semua selain Allah Swt, menyembunyikan dzikir, selalu ingat Allah Swt, selalu menyendiri dalam keramaian bersama Allah Swt, merasa diawasi Allah Swt, tidak meringan-ringankan agama dan tarikan nafas yang selalu mengingat Allah yang diajarkan Rasulullah SawSecara sederhana thoriqoh merupakan cara mendekatkan diri taqorrub kepada Allah Swt. Yaitu dengan menjalankan agama islam dengan lebih hati-hati dan teliti, seperti menjauhi perbuatan syubhat, melaksanakan keutamaan-keutamaan sesudah melaksanakan kewajiban-kewajiban seperti mengerjakan sholat tahajjud, sholat sunnah rawatib dan sebagainya. Serta sungguh-sungguh mengerjakan ibadah seperti puasa senin dan kamis, rajin membaca al-qur'an, sholawat, dzikir, tasbih, istighfar dan dasarnya, thoriqoh merupakan ilmu yang digunakan untuk mengetahui hal ihwal nafsu dan sifat-sifat hati. Dengan thoriqoh dapat diketahui mana sifat yang madzmumah tercela menurut syara' kemudian di jauhinya, dan mana sifat yang mahmudah terpuji menurut syara' kemudian diamalkan. Dengan demikian thoriqoh merupakan amaliyah tasawuf yang bertujuan untuk mencari ridho Allah al qur'an dinyatakan bahwa "Jika mereka tetap istiqomah menempuh jalan itu thoriqoh, maka benar-benar akan kami berikan air yang segar rizki yang berlimpah". 16. Ayat ini menjelaskan bahwa jika seorang hamba Allah Swt istiqomah menjalankan wirid, dzikir, muroqobah, musyahadah dan menjalankan beberapa sifat mahmudah terpuji serta meninggalkan beberapa sifat madzmumah tercela yang semuanya bertujuan hanya memohon ridho Allah Swt, maka Allah Swt pasti memenuhi hati mereka dengan asror rahasia dan ma'rifah ilahiyah serta mahabbah ilah. Tafsir Showi juz 4 216 .Ketika wafat Rasululah sudah dekat, para sahabat menangis seraya berkata, "Wahai Rasululah, engkau utusan Allah pada kita dan mengukuhkan perkumpulan kita dan menjadi pusat urusan-urusan kita. Ketika engkau meninggalkan kami, maka kepada siapa kami kembali?" jawab Rasulullah Saw. "Aku telah meninggalkan dua pusaka yaitu syariat islam at thoriqoh al baidho' yaitu thoriqoh yang bersih yang sanadnya muttasil pada Rasulullah. Dan aku telah meninggalkan untukmu dua petunjuk, yaitu petunjuk yang dapat berbicara yakni al-Qur'an, dan petunjuk yang tidak dapat berbicara yakni maut. Apabila ada sesuatu hal yang menyulitkan kalian, maka kembalilah kalian pada al Qur'an dan al Hadits. Dan ketika keras hatimu yakni tidak bisa menerima nasihat, maka lemaskanlah hatimu dengan memikirkan hal ihwal orang yang sudah meninggal." HR Abdullah Bin Mas'ud ra.Dalam suatu hadits dari Saddad Bin Aus dan 'ubadah Bin Shomit ra diriwayatkan, keduanya mengatakan, "apakah di antara kamu ada orang lain ?" kami menjawab, "tidak ada wahai Rasulullah". Kemudian Rasulullah menyuruh agar pintu ditutup, kemudian Rasulullah Saw bersabda, "Angkatlah kedua tanganmu dan ucapkan kalimah Laa ilaha illah".Thoriqoh para SahabatSemua sahabat Rasulullah Saw melakukan thoriqoh, tidak hanya sahabat Abu Bakar dan sahabat Ali bin Abi Tholib saja. Sahabat yang lain juga melakukan thoriqoh, namun caranya berbeda-beda sehingga kemasyhurannyapun berbeda-beda pula. Seperti Umar bin Khattab yang masyhur dengan sebutan ahli as sholabah fiddin kuat agamanya, Utsman bin Affan masyhur dengan sebutan ahli syiddatul haya' pemalu. Sayyidina hamzah dan khalid bin Walid masyhur dengan ahli faroid, Abdullah bin Mas'ud masyhur dengan ahli qiro'at, Abu Dzar masyhur dengan ahli zuhud, Muadz bin Jabal masyhur sebagai ahli fiqh ilmu halal dan haram dan banyak lagi bidang-bidang yang dijalani para sahabat suluk kepada Allah Abu Bakar ra dan Sayyidina Ali keduanya adalah sahabat yang masyhur ahli dzikir nafi-itsbat dan dzikir ismu-dzat. Akan tetapi sayyidina Ali fana'nya dalam dzikir nafi-itsbat menyebut kalimah laa ilaaha illah, sedangkan Abu Bakar fana'nya di dalam dzikir ismu-dzat menyebut nama Allah, Allah, Allah. Dzikir nafi'-isbat dan ismu-dzat inilah yang kemudian berkembang secara turun-temurun melahirkan thoriqoh-thoriqoh mu' ThariqohTujuan melakukan thariqoh adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan mencari ridho-Nya, sebagaimana do'a yang dibaca setelah dzikir Qodiriyah dan Naqsabandiyah yang artinya "Ya Allah, Engkaulah yang aku tuju, dan keridhoanMu yang aku cari. Berikan kepadaku mahabbah rasa cinta dan ma'rifat kepadaMu". Dengan melakukan ilmu thoriqoh, seorang saalik orang yang menetapkan hati menempuh jalan akhirat dengan selamat berupaya semaksimal mungkin untuk bisa sampai kepada derajat mengosongkan hati dari sifat-sifat tercela. Maka dari itu tujuan akhir melaksanakan ilmu thariqoh adalah agar seseorang bisa menghiasi hatinya dengan sifat dzikir, muraqabah, mahabbah, ma'rifat dan musyahadah kepada Allah thariqoh lebih utama dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain. Alasannya, ilmu thariqoh itu bisa membersihkan hati dari sifat-sifat tercela, hina menurut syara' serta membawa hati pada sifat ma'rifat dan musyahadah kepada Allah Swt. Adapun posisi ilmu thoriqoh diantara ilmu-ilmu yang lain adalah bahwa ilmu thoriqoh sebagai asal dari setiap ilmu. Sedangkan ilmu-ilmu yang lain sebagai cabang dari ilmu thoriqoh. Kitab Miftahul Jannah.Hubungan syariat dengan thoriqoh bagaikan jasad dengan ruhnya. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Ruh tanpa jasad tidak mungkin bisa berdiri tegak sebagaimana layaknya manusia. Sebaliknya, jasad tanpa ruh adalah mayat. Thoriqoh digunakan manusia untuk menghasilkan kesempurnaan keikhlasan. Sedangkan ikhlas ini merupakan amal ibadah tersendiri yang hanya bisa dikerjakan oleh hati. Adapun syari'at digunakan untuk membangun rukun-rukun agama secara menggabungkan syari'at dan thoriqoh nantinya akan diperoleh amal ibadah yang dilaksanakan dengan cara yang benar dan hati yang ikhlas. Dengan demikian mengerjakan shalat fardlu ilmu syariat dan memahami ilmu menjadikan hati yang ikhlas merupakan kewajiban yang tidak diragukan lagi. Adapun cara untuk menghasilkan kedua ilmu tersebut, sekaligus untuk menghindarkan diri dari lupa terhadap Allah Swt serta menghindari tersesatnya hati adalah dengan melaksanakan dzikir kepada Allah Swt. Sebab Allah sudah menyatakan bahwa dzikir itulah yang akan menentramkan hati manusia. "Orang-orang mu'min hatinya tentram karena mengingat Allah. Ingatlah! karena dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram." QS. Ar-Ra'du 28.Hukum mengikuti thoriqohHukum mengikuti thoriqoh ini diperinci sebagai berikut Apabila belajar ilmu thariqoh untuk membersihkan hati dari sifat-sifat tercela dan menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji, maka hukumnya fardlu 'ain bagi setiap mukallaf. Adapun berbai'at kepada seorang guru mursyid hukumnya sunnah nabawiyyah. Kemudian melaksanakan thoriqoh bagi merka yang sudah berbai'at hukumnya wajib. Adapun mentalqin murid dengan dzikir dan cara-cara dzikir tertentu oleh guru mursyid hukumnya dan cara menjalankan thoriqohPada mulanya seseorang yang masuk thoriqoh sudah harus memahami I'tiqod 50 atau yang lebih dikenal dengan aqo'id seket dasar-dasar aqidah berupa sifat wajib dan sifat muhal Allah, sifat wajib dan sifat muhal bagi para Rasul, sifat jaiz Allah dan para Rasul serta sudah mengerti ilmu syari'at secara keseluruhan dan mengamalkannya. Namun mengingat banyaknya ajaran yang menyesatkan umat Islam dan menyeret umat kepada kesyirikan seperti thariqoh bathilah yang silsilahnya tidak sampai pada Rasulullah Saw, maka mursyid thariqoh mu'tabaroh memberikan kemudahan-kemudahan. Umat Islam yang belum sempurna ilmu dan amaliyah syari'atnya bisa mengikuti bai'at janji melaksanakan dzikir thariqoh secara benar dengan syarat harus memperdalam ilmu syari'at setelah bai'at. Thoriqoh dan syari'at kemudian harus berjalan bersama-sama dengan senantiasa memperdalam ilmu dan meningkatkan amal. Inilah model dakwah ulama-ulama contoh thoriqoh mu'tabaroh adalah thoriqoh qodiriyah. Kaifiyah atau cara menjalankan thariqoh ini adalah setiap selesai shalat fardlu membaca dzikir Laa illaha illallaah sebanyak 165 kali. Amaliyah ini kemudian harus diikuti dengan sungguh-sungguh menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala thariqoh hanyalah jalan menuju Allah Swt. Thariqoh tidak hanya satu atau dua macam, tetapi banyak. Sebanyak bilangan manusia yang berjalan menuju Allah Swt.* Penulis adalah Kepala PP. Miftahul Huda, Gading Kasri – Malang dan ketua MUI Kota Malang. 22 Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di jombang sebagai guru Thoriqoh di Jawa B. Silsilah Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Pendiri serta Mursyid pertama Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah yakni Syaikh Muhammad Khotib Ibn Abd al-Sambasi al-Jawi yang mempunyai murid sampai hampir seluruh Nusantara. Seperti yang terkenal Syaikh Abd. Karim al-Bantani, Syaikh Ahmad Thalhah al-Cireboni, dan Syaikh Ahmad Hasbullah al-Maduri. Tetapi khalifah yang lainnya meliputi Syaikh Muhammad Isma’il ibn Abd Rachim dari Bali, Syaikh Yasin dari Kedah Malaysia, Syaikh Haji Ahmad Lampung dari Sumatra Selatan, dan Syaikh Muhammad Ma’ruf ibn Abdullah al-Khatib dari Palembang. Murid-murid Syaikh Khotib Sambas tidak hanya menuntut ilmu tetapi juga menyebarkan ilmu tersebut, berupa menyebarkan ajaran tasawuf dan Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah sampai keseluruh Nusantara. Dan penyebaran ke Jawa telah terbagi-bagi kebeberapa khalifah Seperti cuplikan silsilah Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah yang dimulai dari Allah SWT melalui malaikat Jibril yang sampai pada sanad Thoriqoh Qodiriyah, antara lain Muhammad SAW Ali ibn Abi Thalib 28 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta LP3ES, Februari 1994, 79-80. 23 Husain ibn Ali Zain Al- Abidin Muhammad Al-Baqir Ja’far Al- Shadiq Musa Al-Kazhim Abu – Hasan Ali ibn Musa Al – Ridha Ma’ruf Al – Karkhi Sari Al – Saqati Abul – Qosim Junaid Al – Baghdadi Abu Bakr Al – Syibli Abd Al – Wahid Al – Tamimi Abd Al – Faraj Al – Tartusi Abu Hasan Ali Hakkari Abu Sa’id Makhzumi Abd Al – Qodir Al – Jailani Abd Al – Aziz 24 Syams Al – Din Syarif Al – Din Nur Al – Din Wali Al – Din Husam Al – Din Yahya Abu Bakr Abd Al – Rahim Utsman Abd Al – Fattahir Muhammad Murad Syams Al –Din Ahmad Khatib Al – Sambasi Begitu kemursyidan sanad dari Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dan guru dari Syaikh Ahmad Khotib Sambas. Tetapi tidak ditemukan secara jelas uraian silsilah yang terdapat pada Thoriqoh Naqsyabandiyah. Namun banyak diambil sanad ajaran dari Thoriqoh Qodiriyah yang sudah cukup termashyur. Khususnya tentang Muro>qabah yang sudah dikenal dan 25 digunakan oleh Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah. Sampai akhirnya tersebar kepada cabang Thoriqoh yang mandiri dan ingin mengolaborasi dengan sikap modernitas yang Setelah Syaikh Khotib Sambas Wafat sekitar pada tahun 1878 Masehi, kepemimpinan mursyid digantikan oleh muridnya yakni Syaikh Abdul Karim al-Banteni. Karena selain telah mendapatkan Ijazah baiat, juga Syaikh Khotib Sambas pernah menunjuk Syaikh Abd Karim al-Banteni sebagai Imam. Sehingga kepemimpinan Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah diterima dengan baik dan semakin berkembang pesat hampir keseluruh Indonesia. Selain itu Syaikh Ahmad Khotib Sambas juga memberikan ijazah baiat kepada kedua khalifah lainnya, diantaranya Syaikh Thalhah di Cirebon dan Kiai Haji Ahmad Hasbullah bin Muhammad dari Madura. Setelah itu keduanya melahirkan cabang Thoriqoh di Jawa dan sekitarnya. Tetapi setelah wafat Syaikh Abd Karim al-Banteni sebagai Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah tidak terpusatkan lagi. Melainkan terpecah kebeberapa cabang Perkembangan Thoriqoh tidak sampai setelah Syaikh Ahmad Khotib Sambas dan Syaikh Abdul Karim al-Banteni wafat. Karena tidak terpusat lagi, malah cabang Thoriqoh berkembang sangat pesat. Alasannya lagi, beberapa khalifah telah mendapatkan ijazah baiat dari Syaikh Ahmad Khotib 30 Martin Van Bruinessen, Thoriqoh Naqsyabandiyah Di Indonesia, terj. Hamid Algar, Bandung Mizan, Februari 1996, 90 – 91. 31 Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren Dan Tarekat Tradisi-Tradisi Islam Di 26 Sambas. Tanpa membantah sang guru, mereka menyebarkan Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dicabang yang telah disebutkan Adapun Syaikh-syaikh lain yang dari Jawa yang telah menjadi Murid Syaikh Khotib Sambas, antaranya Hadrat Syaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari dari Tebu Ireng Jombang, Kiai Manaf Abdul al-Karim dari Lirboyo Kediri, Kiai Muhammad Shiddiq dari Jember, Kiai Munawir dari Krapyak Yogjakarta, Kai Maksum dari Lasem Rembang, Kiai Abdullah Mubarak dari Suryalaya Tasikmalaya, Kiai Wahab Hasbullah dari Tambakberas Jombang, Kiai Bisri Syamsuri dari Denanyar Jombang, dan Kiai Bisri Mustofa. Selain itu Syaikh Cholil Bangkalan juga merupakan Murid dari khalifah Syaikh Abdul Karim al-Banteni, ketika menjadi mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah setelah Syaikh Ahmad Khotib Setelah beberapa kali Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah berkembang di Rejoso Peterongan Jombang, beberapa Kiai juga terus melanjutkan Ajaran dan Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah yang dimulai ketika Kiai Haji Romly Tamim sebagai Mursyid Thoriqoh. Lalu kepemimpinan mursyid berganti karena sebab wafatnya seorang Mursyid. Yang perlu diketahui akhirnya bahwa setelah Kiai Haji Romly Tamim dilanjutkan kepada putranya yaitu Kiai Haji Musta’in Romly. Beberapa 32 Ibid,. 33 Sri Mulyati, Peran Edukasi Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah Dengan Referensi Utama 27 sebab terjadi dilema politik yang berlarut-larut dapat mengakibatkan Jama’ah Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah pecah karena masalah yang belum bisa diungkapkan antar Kiai. Ketika Kiai Haji Musta’in Romly wafat, kemursyidan dibagi menjadi tiga pada adik-adiknya dan salah satu ponakannya. Tetapi yang masyhur dan paling dikenal oleh para jama’ah dan masyarakat untuk menggantikan kemursyidan ialah Kiai Haji Dimyathi Romly sampai beberapa Sebagai berikut Tabel. Silsilah TQN Rejoso35 Begitu juga dengan penerus pusat Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Jawa Barat. Seperti pada pusat Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Suryalaya Tasikmalaya yang semakin memberikan perubahan atau inovasi bagi jama’ah dan masyarakat Suryalaya. Tetapi mengenai Thoriqoh yang asli, menurut para orientalis Thoriqoh Qodiriyah 34 Ibid, 59-60. 35 Wawancara Mursyid KH. Tamim Romly, pada tanggal 28 Juli 2019, pukul 0939. Syaikh Khotib Sambas Syaikh Abdul Karim al-banteni Syaikh Hasbullah Syaikh M. Kholil al-Juraimi Syaikh M. Romly Tamim Syaikh Musta’in Romly Syaikh M. Utsman Syaikh A. Rifa’i Romly Syaikh M. Shonhaji 28 wa Naqsyabandiyah Suryalaya yang masih terlestari dan tidak terpecah sampai sekarang. Padahal banyak Thoriqoh yang lain termasuk Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Rejoso Peterongan Jombang. Sehingga demikian beberapa silsilah Thoriqoh setelah Syaikh Khotib Sambas wafat, dan dipelihara oleh Jumat, 26 Mei 2023 0700 WIB Mursyid. Iklan Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Mursyid sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya Persero Tbk. menggantikan Destiawan Soewardjono. Erick merombak jajaran direksi dan komisaris Waskita Karya usai ditetapkannya Destiawan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi. Penetapan Mursyid sebagai Direktur Utama Waskita Karya berlangsung dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST 2022 di Gedung Waskita Heritage, Jakarta, pada Kamis, 25 Mei 2023. Mursyid sempat menduduki posisi Plt Direktur Utama Waskita Karya saat Destiawan diberhentikan sementara dari jabatannya. Sebelumnya, Mursyid merupakan mantan Direktur Human Capital Management, Pengembangan Sistem dan Legal Waskita Karya. Mursyid pun pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Waskita Karya Beton Tbk dan mengundurkan diri pada Juni 2022. Mursyid merupakan lulusan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Ia menyelesaikan gelar S1 Teknik jurusan Teknik Sipil pada 1993. Kemudian dia meraih gelar S2 jurusan manajemen di universitas yang sama pada 2010. Dia mulai berkarir di PT Wijaya Karya sejak 1993. Murysyid dipercaya menjabat sebagai pemimpin di berbagai proyek. Di antaranya Manajer Konstruksi Proyek Double Track Yogyakarta-Kroya pada 2005 sampai 2008. Kemudian dia menjabat sebagai Manajer Konstruksi Proyek Kanal Timur Paket 24 pada 2008 sampai 2009. Pada 2009-2012, Mursyid menjadi Manajer Proyek Pembangunan Dam Tembesi Tahap 1 Pilot Dyke. Lalu pada pada 2012-2023, dia menjabat posisi Manajer Proyek Pembangunan Dermaga Utara Pelabuhan Laut Batu Ampar. Dia juga pernah menjadi General Manager Departemen Umum 1 pada 2015 sampai Selain menunjuk Direktur Utama yang baru, ... 12 Selanjutnya Artikel Terkait Erick Thohir Ungkap 6 Terobosan Baru dalam Kompetisi Liga 1 2023-2024 1 jam lalu Targetkan Dividen BUMN 2024 Rp 80,2 T, Erick Thohir Sebenarnya Cukup Berat 1 jam lalu Liga 1 Musim 2023-2024 akan Tetapkan Salary Cap, Erick Thohir Agar Klub Tak Bangkrut 8 jam lalu Cak Imin Sebut PKB Terbuka jika PAN Ingin Gabung Koalisi KIR 8 jam lalu PMN Tambahan Injourney Rp 1,19 T Disetujui, Dirut Untuk Penyelesaian Kewajiban di Mandalika 8 jam lalu Emtek Grup Kembali Pegang Hak Siar, Liga 1 2022-2023 Ditayangkan Langsung Indosiar dan Vidio 10 jam lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Erick Thohir Ungkap 6 Terobosan Baru dalam Kompetisi Liga 1 2023-2024 1 jam lalu Erick Thohir Ungkap 6 Terobosan Baru dalam Kompetisi Liga 1 2023-2024 Erick Thohir menyebut banyak terdapat terobosan baru untuk Liga 1 2023/2024 musim depan yang akan dimulai pada 1 Juli. Targetkan Dividen BUMN 2024 Rp 80,2 T, Erick Thohir Sebenarnya Cukup Berat 1 jam lalu Targetkan Dividen BUMN 2024 Rp 80,2 T, Erick Thohir Sebenarnya Cukup Berat Kementerian BUMN menyebut dividen yang berpotensi untuk diberikan pada 2024 Rp80,2 triliun. Liga 1 Musim 2023-2024 akan Tetapkan Salary Cap, Erick Thohir Agar Klub Tak Bangkrut 8 jam lalu Liga 1 Musim 2023-2024 akan Tetapkan Salary Cap, Erick Thohir Agar Klub Tak Bangkrut Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan menetapkan standar gaji dan pengeluaran untuk klub Liga 1 mulai musim 2023-2024. Cak Imin Sebut PKB Terbuka jika PAN Ingin Gabung Koalisi KIR 8 jam lalu Cak Imin Sebut PKB Terbuka jika PAN Ingin Gabung Koalisi KIR Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan PKB sangat terbuka jika Partai Amanat Nasional PAN akan merapat ke Koalisi KIR PMN Tambahan Injourney Rp 1,19 T Disetujui, Dirut Untuk Penyelesaian Kewajiban di Mandalika 8 jam lalu PMN Tambahan Injourney Rp 1,19 T Disetujui, Dirut Untuk Penyelesaian Kewajiban di Mandalika Usulan Penyertaan Modal Negara PMN tambahan yang diajukan Kementerian BUMN untuk holding BUMN pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia Persero atau dikenal InJourney, sebesar Rp 1,19 triliun telah disetujui DPR RI. Bagaimana alokasi penggunaannya? Emtek Grup Kembali Pegang Hak Siar, Liga 1 2022-2023 Ditayangkan Langsung Indosiar dan Vidio 10 jam lalu Emtek Grup Kembali Pegang Hak Siar, Liga 1 2022-2023 Ditayangkan Langsung Indosiar dan Vidio PT Elang Mahkota Teknologi Emtek Group melalui Indosiar dan Vidio akan kembali menjadi pemegang hak siar Liga 1 2023-2024. Selain Erick Thohir, PAN Juga Munculkan Muhadjir Effendy sebagai Bacawapres 10 jam lalu Selain Erick Thohir, PAN Juga Munculkan Muhadjir Effendy sebagai Bacawapres Politikus Partai Amanat Nasional Zainuddin Maliki mengatakan Muhadjir Effendy masuk dalam bursa cawapres di partainya selain Erick Thohir. Dugaan Lapkeu Waskita dan WIKA Dipoles, Erick Thohir Pasti Kita Lakukan Tindakan Hukum Keras 11 jam lalu Dugaan Lapkeu Waskita dan WIKA Dipoles, Erick Thohir Pasti Kita Lakukan Tindakan Hukum Keras Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir menanggapi dugaan laporan keuangan BUMN Karya, PT Waskita Karya Persero Tbk dan PT Wijaya Karya Persero Tbk alias WIKA. WSBK dan MotoGP di Mandalika Merugi, Erick Thohir Event yang Memberatkan, Negoisasi Ulang 12 jam lalu WSBK dan MotoGP di Mandalika Merugi, Erick Thohir Event yang Memberatkan, Negoisasi Ulang Sejumlah event internasional di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat disebut merugi. Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir menyebut akan melakukan negosiasi ulang terhadap beberapa event tersebut. Jokowi Minta Pengawasan Berorientasi Hasil, BPKP Ekspektasi Tinggi Presiden Harus Kita Jaga 12 jam lalu Jokowi Minta Pengawasan Berorientasi Hasil, BPKP Ekspektasi Tinggi Presiden Harus Kita Jaga Ateh meminta seluruh pegawai BPKP untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan Presiden Jokowi.

mursyid thoriqoh yang masih hidup